MAKASSAR, – ypwi.or.id – Wahdah Islamiyah (WI) telah mampu mendirikan 174 sekolah di 43 DPD seluruh Indonesia. Dan target pendirian lembaga pendidikan WI 2030 akan mewujudkan 530 sekolah di seluruh Indonesia. Mulai pada jenjang pendidikan dasar (SD dan SMP) dengan ciri khasnya yaitu kurikulum pembelajaran berbasis Al-Quran.
Hal ini diungkapkan Ketua Yayasan Pesantren Wahdah Islamiyah (YPWI), Nursalam Siradjuddin di hadapan ratusan Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah urusan kurikulum SD, SMP dan SMA WI se-Indonesia dalam Diklat Nasional Lembaga Pendidikan WI di Makassar dengan tema Peningkatan Mutu dan Professionalisme Kepsek dan Wakasek Menuju Sekolah yang Berkualitas.
Nursalam menambahkan untuk memberikan pelayanan maksimal kepada peserta didik, pihak YPWI akan melakukan penyegaran, mulai dari kepsek, Wakasek dan guru.
“Kita berkomitmen untuk memberikan yang terbaik kepada anak didik, demi mencerdaskan ummat”, tegas Nursalam. Sejak YPWI didirikan, lanjut Nursalam, animo masyarakat terhadap lembaga pendidikan WI sangat tinggi, melihat kondisi tersebut, tentunya YPWI akan terus berbenah diri dengan melakukan inovasi dan improvisasi guna memberikan dan menjawab kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan WI. “Alhamdulillah respon positif dari masyarakat terhadap lembaga pendidikan WI sangat bagus, dan ini menjadi cambuk bagi kami untuk selalu memperbaiki diri terutama dalam pengembangan SDM para pendidik di YPWI”, kunci Nursalam.
Kepala Sekolah Silaturrahmi
Sementara itu, ratusan Kepsek dan Wakasek Wahdah Islamiyah (WI) dari SD sampai SMA berkumpul di Makassar dalam acara Diklat Nasional Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah bertempat di LEC Athirah Bukit Baruga Antang, Jumat (22/4). Kegiatan ini dilaksanakan terkait Muktamar III Wahdah Islamiyah, diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Wahdah Islamiyah dan Yayasan Pesantren Wahdah Islamiyah (YPWI), diikuti Kepsek dan Wakasek dari seluruh Indonesia.
Ketua Departemen Pendidikan WI, Darmi M Yusuf menyatakan, kegiatan ini merupakan program Kerja Departemen Pendidikan dan YPWI yang dikemas dalam bentuk diklat, dimaksudkan agar para kepsek mempunyai wawasan dan pemahaman tentang pengelolaan sekolah yang professional dan berkualitas. Darmi menyampaikan, peserta diklat berasal dari Sulawesi Selatan dan Barat, Sultra, Sulteng, Ternate, Samarinda dan Tarakan.